Bioskop di Hong Kong menolak untuk menayangkan Winnie the Pooh. Film horor “Blood and Honey”, tulis Reuters, mengacu pada distributor film tersebut.
Film itu seharusnya diputar pada 23 Maret di 32 bioskop. Distributor VII Pillars Entertainment menyatakan tidak mengetahui penyebab kejadian tersebut. Reuters mencatat bahwa sensor China sebelumnya menarik perhatian karakter dari dongeng Alan Milne karena meme yang membandingkan karakter tersebut dengan Xi Jinping. Mereka muncul pada 2013, ketika pemimpin China itu mengunjungi AS dan bertemu dengan Presiden Barack Obama.
Otoritas Film, Surat Kabar, dan Artikel Hong Kong (OFNAA) mengatakan kepada Reuters bahwa pihaknya telah mengeluarkan sertifikat persetujuan kepada pemohon. Keputusan bioskop Hong Kong untuk menayangkan film dengan sertifikat persetujuan adalah keputusan komersial dan OFNAA tidak mengomentarinya, agensi merujuk ke departemen. Bioskop tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Moviematic menyelenggarakan pemutaran film horor pada Selasa malam. Menurut Reuters, dia mengumumkan pembatalannya di jejaring sosial dengan alasan teknis. Sutradara film Rhys Freke-Waterfield mengumumkan bahwa sesuatu yang misterius telah terjadi. “Bioskop setuju untuk menayangkan film tersebut, kemudian mereka secara mandiri mengambil keputusan. Ini tidak seperti kebetulan,” katanya.
Menurutnya, lembaga memberikan alasan teknis. Tetapi film itu diputar di lebih dari 4.000 bioskop di seluruh dunia, dan hanya institusi Hong Kong yang memiliki masalah seperti itu, kata pemasoknya.
Sumber :